TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas di Australia akan melakukan lockdown 10 desa di wilayah utara dan barat Kota Melbourne, negara bagian Victoria. Lockdown rencananya dilakukan pada Rabu malam, 1 Juli 2020 waktu setempat, sampai satu bulan ke depan.
Dengan pemberlakuan lockdown ini, maka masyarakat akan kembali menghadapi pengetatan ruang gerak di luar rumah. Masyarakat hanya boleh ke luar rumah untuk membeli sembako, ada janji dengan dokter, bekerja dan berolahraga.
Seorang pria membawa papan selancar di Pantai Coogee yang kembali dibuka setelah ditutup selama lockdown akibat virus Corona, di Sydney, Australia, 20 April 2020. Xinhua/Bai Xuefei
Melbourne berpopulasi lebih dari 300 ribu jiwa. Keputusan lockdown dilakukan demi menekan penyebaran virus corona yang dalam dua pekan terakhir menyentuh angka dua digit.
Victoria adalah negara bagian kedua di Australia yang paling padat penduduknya. Pada Selasa, 30 Juni 2020, Victoria mencatat ada 73 kasus baru virus corona di sana. Angka itu diperoleh setelah 20.682 orang menjalani tes virus corona. Sebelumnya pada Senin, 29 Juni 2020, ada 75 kasus virus corona.
Perdana Menteri negara bagian Victoria, Daniel Andrews, pada Rabu, 1 Juli 2020, memperingatkan pengetatan aktivitas masyarakat di luar rumah sangat mungkin dilakukan.
“Jika kita kompak dalam empat pekan ke depan, kita bisa mengendalikan penyebaran ini ke seluruh Melbourne,” kata Andrews seperti dikutip dari reuters.com.
Kenaikan kasus-kasus baru virus corona di Victoria terkait dengan beberapa staf hotel yang bertugas di hotel-hotel yang digunakan untuk menampung para pelancong yang tidak mematuhi protokol karantina. Otoritas di negara bagian Victoria mengumumkan akan menginvestigasi masalah ini.
Australia selama ini telah dinilai sebagai negara yang bisa menangani pandemik virus corona lebih baik dibanding negara lain. Di Negeri Kangguru tersebut, ada sekitar 7.920 kasus virus corona dan 104 pasien yang berakhir dengan kematian. Sekarang ini kurang dari 400 kasus aktif virus corona di sana.
Akan tetapi, adanya penambahan kasus virus corona baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran terhadap kemungkinan gelombang kedua Covid-19. Total infeksi virus corona dari seluruh dunia sampai Minggu, 29 Juni 2020, sudah lebih dari 10 juta kasus. Dalam tempo tujuh bulan, lebih dari setengah juta orang meninggal karena virus mematikan ini.